Biasa orang pangil dengan sebutan Latif, yang
mempunyai nama lengkap Latif Safruddin di lahir di pelosok desa yang di
kelilingi oleh Gunung, Lautan serta Hutan yaitu tepatnya di Desa Kelet
Kecamatan Keling Kabupaten Jepara. Waktu kecil dari TK dan SMK di habiskan di
Desa tersebut. Karena dari anak yang paling terakhir dari buah pernikahan
Suwandi (Alm) dan Bunda Hj. Masriah, Bapaknya yang meninggal waktu dia usia 4
Bulan ini jadi sampai hari ini belum pernah menikmati hidup bersama Ayahnya
seperti temen-temen yang lain. Tapi dengan hal tersebut banyak pelajaran hidup
bersama Bundanya yang mengasihi dan mencintai serta menyayangi sampai hari ini
yang tinggal sendiri di Desa Kelahiranku. Untuk menikmati masa tuanya bersama
teman-teman komunitas pengajiannya. Karena waktu kecil selalu didik dengan
sentuhan Bundanya serta Saudaranya maka
belum pernah dapat pelajaran sedikitpun dari Ayahnya walupun Ayahnya
sebagai seorang Kepala Sekolah di SD Desaku. Rasa ingin sekali untuk bisa
bercanda tawa dengan Ayahnya tetapi Allah menentukan lain, jadi Saya
selalu menerima dengan rasa Syukur, Iklas karena Ayahku sudah damai disana.
Perjalannya
yang habis untuk melakukan hijrah dari Desa Ke kota Solo untuk menempuh suatu pembelajaran
lewat Kuliah di Universitas Muhammadiyah Surakarta
dengan mengambil Jurusan Ekonomi. Mungkin dengan hasil tersebut saya selalu mengharapkan
bisa berguna bagi Bangsa, Agama, serta orang-orang yang selalu membutuhkanku.
Tak lama Kuliah beraktifitas di dunia kampus dengan menekuni dunia jurnalistik
dan ikutan di Pers Kampus sampai kuliahnya tamat.
Dengan Kuliah yang membikin kejenuhan
tersendiri akhirnya saya untuk melakukan kegiatan aktifitas di luar kampus
dengan mengikuti lembaga-lembaga sosial dan LSM di Surakarta, yang membuat saya
semakin tertarik dengan kepedulian dan kepekaan sosial untuk selalu belajar
dengan siapa saja dan apa saja. Menjadikan keinginanku semakin kuat untuk
melakukan kegiatan-kegiatan sosial yang sempat melakukan kegiatan untuk
membantu para pengungsi di kota
Sampang Madura, Kalimantan, Kudus, Klaten,
Jogja, Mataram belajar bersama masyarakat selalu menjadikan tujuan utamanya
untuk hidup.
Pernah juga untuk menjadi jurnalis wartawan tetapi hanya
berapa tahun saya lakukan tetap nyaman dengan menjadi pekerja sosial yang lebih
bermakna dan ia sukai. Hampir tulisan-tulisannya mewarnai di koran, majalah,
tabolid, serta Jurnah pernah dilakukannya serta menjadi pembicara di beberapa
seminar tentang isu perdamaian.Lelaki yang suka mengahbiskan waktu untuk
masyarakat, baca buku dan didepan komputer menjadikan hidupnya lebih bermakna
ketimbang menjadikan pegawai kantoran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar